KEKUATAN CINTA
Hari ini adalah hari pertama Laila menjadi siswi SMA. Laila adalah gadis yang cantik, rajin beribadah, dan pintar sehingga dia dapat melanjutkan sekolahnya di SMA favorit. Pagi itu sangat cerah. Laila dan Hana sedang berangkat sekolah.
“Tak aku sangka kita sudah SMA.” kata Laila.
“Betul, akhirnya setelah MOS selama tiga hari, kita dapat memakai seragam baru kita.” ucap Hana.
“Ya, tapi kita jangan terlena dengan kesenagan. Kita harus cepat beradaptasi dengan sekolah baru kita.” seru Laila.
“Tentu. Di SMA pasti jauh berbeda dengan di SMP dulu.” kata Hana.
Bulan-bulan pertama di SMA telah dilalui Laila dengan lancar. Sampai suatu hari ketika Laila sedang berjalan menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba Laila ditabrak seorang cowok dari belakang.
‘Praaakkk..!!!”
“Aduh.” teriak Laila.
Buku-buka Laila berserakan ditanah. Orang yang menabrak Laila tadi membatunya memunguti buku-buku tersebut.
“Ma’af, aku lagi buru-buru. Kamu tidak apa-apa?” tanya cowok tersebut dengan penuh perhatian.
“Aku tidak apa-apa.” jawab Laila.
Saat mangambil buku Biologi, tangan cowok tersebut menyentuh tangan Laila.
“Ma’af. Ini bukunya.” kata cowok tersebut.
“Terima kasih.” ucap Laila.
“Kamu murid baru, ya? Boleh kenalan? Namaku Huda.” ajak cowok tersebut.
“Ya. Namaku Laila Kak. Salam kenal.” Ucap Laila sambil tersenyum manis.
“Ya Dek. Aku dulu, ya? Hati-hati di jalan.” kata Huda.
“Ya Kak.” balas Laila.
Sesampainya di rumah, Laila langsung menuju kamarnya.Dia memikirkan cowok yang menabraknya tadi siang.
“Kak Huda cakep juga, ya?” bisiknya dalam hati. ”Dia baik, ramah, dan senyumnya manis. Ah.!! Aku kenapa, ya? Tiba-tiba kepikiran Kak Huda terus. Apa aku suka sama dia? Ah..!! gak mungkin. Belum tentu dia suka sama aku."
Sejak saat itu, Huda dan Laila semakin akrab. Mereka sering pulang dan berangkat bersama. Laila juga sering minta bantuan Huda untuk membantu menyelesaikan tugas maupun PR-nya.
Sudah setahun lebih keakraban mereka terjalin. Namun kegelisahan menimpa Laila. Perasaannya kepada Huda tidak sebatas persahabatan atau kakak-adik, tetapi perasaan cinta tumbuh di hati Laila. Dia menunggu dan berharap Huda menyatakan hal yang sama seperti yang dia rasakan. Namun Huda tak kunjung menembak atau menyatakan perasaannya kepada Laila. Sampai suatu hari Laila memberanikan dirinya untuk menyatakan perasaannya kepada Huda. Laila memilih moment Pensi Perpisahan Kelas XII untuk mengungkapkan perasaannya. Lalu dia mengajak Huda ke tempat yang sepi.
“Ada apa Dek? Kenapa aku diajak ke tempat yang sepi? tanya Huda.
“Em...Em... aku mau ngomong Kak.” ucap Laila dengan gugup.
“Ngomong apa Dek?” tanya Huda.
“Aku cinta Kakak.” ucap Laila sambil memegang tangan Huda.
“Adikku, bukannya aku tak cinta kamu. Tetapi berikan aku waktu untuk memikirkannya. Aku ingin mencintai seorang cewek untuk pertama dan terakhir.” balas Huda.
“Baiklah Kak, aku menunggu jawaban Kakak.” kata Laila.
Tiga hari setelah kejadian itu, Laila berencana menanyakan jawaban Huda. Dia mengirim sms kepada Huda namun tak dibalas. Dia mencoba menelpon Huda tetapi nomornya tak pernah aktif. Dia semakin khawatir tentang keadaaan Huda. Tak ada kabar dari Huda. Hal ini tak pernah terjadi sebelumnya. Keesokan harinya Laila pergi ke rumah Huda tetapi tak seorang pun ia jumpai disana. Dia bertanya ketetangga Huda.
“Bapak kenal Huda.” tanya Laila.
“Kenal. Huda dan orang tuanya sudah pindah dua hari yang lalu.” jawab tetangga Huda.
“Ow.. begitu. Terima kasih Pak.” kata Laila.
“Sama-sama.” balas tetangga Huda.
Betapa sedih hati Laila, kehilangan cowok yang dia cintai. Huda pergi tanpa pamit dan menyatakan perasaannya yang sesungguhnya. Kehidupan Laila kosong tanpa kehadiran Huda. Hari-hari indahnya bersama Huda sekarang berubah 180o. Cintanya kepada Huda sangatlah besar . Tak ada satu cowokpun yang dapat meluluhkan hati Laila. Laila tetap mempertahankan cintanya kepada Huda.
Bertahun-tahun telah dihadapi Laila tanpa kehadiran Huda. Setelah lulus SMA Laila mendapatkan beasiswa kedokteran untuk melanjutkan kulaihnya di Amerika. Melalui Internet, di sana dia tetap berusaha mencari Huda. Sampai suatu hari, ketika Laila duduk di halte seraya menunggu kedatangn bus. Tiba-tiba datang seorang laki-laki menghampirinya. Lalu laki-laki tersebut berdiri tepat didepannya.
“Dek Laila?” tanya laki-laki tersebut.
Laila terkejut karena ada laki-laki mengajak dia berbicara dengan bahasa Indonesia. Lalu Laila menengok ke atas. Ternyata laki-laki tersebut adalah Huda. Laila langsung memeluk Huda sampil meneteskan air mata.
“Adek kenapa bisa sampai di sini? tanya Huda.
“Aku melanjutkan kuiahku di sini.” jawab Laila
“Selama ini Kakak kemana?” tanya Laila.
“Ma’afkan aku Dek. Aku pergi bukan bermaksud meninggalkanmu. Tetap aku juga melanjutkan belajarku di sini. Aku ingin memberi tahumu sebelumnya, tapi aku tak mau menyakiti hatimu.” jawab Huda.
“Bagaimana tak sedih jika ditinggal pergi oleh orang yang kita cintai.” Seru Laila.
“Aku tahu itu.” kata Huda.
“Lalu bagaimana jawaban Kakak? Aku menanti itu selama bertahun-tahun.” tanya Laila.
“Ma’afkan aku. Aku sudah menemukan cinta pertama dan terkhirku.” jawab Huda.
“Oh..!! begitu. Selamat Kak. Kalau boleh tahu, siapa dia?” tanya Laila sambil melepaskan pelukannya.
“Dia sekarang ada di depanku.” jawab Huda.
“Aku?” tanya Laila dengan heran.
“Ya. Saat pertama bertemu rasa ini telah ada di hatiku. Aku ingin kamu mengetahui perasaanku. Tapi aku tak yakin kamu akan menerimaku. Aku cinta kamu Dek” ucap Huda seraya memegang tangan Laila.
“Aku juga cinta Kakak.” Jawab Laila dengan air mata di pipiya.
Mereka bahagia bisa bertemu kembali. Setelah menunggu lama cinta mereka dapat bersatu kembali. Setelah kuliah mereka di Amerika selesai. Mereka kembali ke Indonesia dan menempuh kehidupan baru dengan ikatan suci.
+ comments + 2 comments
okeeeeehhhh mantebb
Terimakasih www-suwung.blogspot.com atas Komentarnya di Ini Cerpen tentang kekuatan cinta....MAKASIH BLO.................
Silakan Bekomentar.!!!
Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
:7: :8: :9: :10: :11: :12:
Posting Komentar